KLU: 10299 INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN LAINNYA UNTUK BIOTA AIR LAINNYA Kelompok mi mencakup usaha pengolahan dan pengawetan cnustacea, mollusca dan biota perairan lainnya dengan cara selain yang tercakup dalam kelompok 10291 s.d. 10294, seperti tepung udang, tepung kerang.
Di Indonesia, masih banyak yang percaya bahwa air mata ikan duyung memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, masyarakat terus berburu ikan duyung untuk diambil air matanya. Duyung atau sapi laut Dugong dugon merupakan sepupu lembu laut manate dan memiliki penampilan montok yang serupa. Duyung adalah mamalia laut. Ia memiliki ekor seperti lumba-lumba. Menurut Program Lingkungan Hidup PBB UNEP, duyung merupakan bagian penting dari ekosistem laut, dan sekaligus menjadi barometer kesehatan laut. Herbivora pemalu ini bergantung pada padang lamun untuk bertahan hidup. Setiap kali duyung merumput dan mengaduk sedimen berkontribusi pada siklus nutrisi di lingkungan sekitarnya. Duyung juga menyuburkan dasar laut berkat kotorannya. Populasi duyung yang sehat merupakan tanda adanya ekosistem padang lamun yang sehat. Namun, ada fakta menyedihkan terkait duyung ini. Karena ukurannya yang besar dan lamban, duyung sering menjadi sasaran empuk para pemburu. Mereka menangkap duyung untuk diambil dagingnya, kulitnya, tulangnya, giginya, bahkan air matanya. Baca Juga Kecamatan Cigentur dan Kecamatan Narawita, 1879-1913 di Cicalengka Di Indonesia, orang membeli air mata duyung karena mereka percaya air mata duyung memiliki kekuatan magis untuk digunakan sebagai ramuan pelet, afrodisiak, serta untuk ritual dan acara-acara tradisional. Bahkan, ada juga yang masih percaya bahwa air mata duyung memiliki efek pesugihan. Ketika pencarian dilakukan di mesin pencari dengan menggunakan kata kunci bahasa Indonesia “minyak duyung atau air mata duyung”, misalnya, kita akan menemukan para pedagang yang menawarkan air mata duyung secara online dengan harga yang bervariasi. Mulai dari yang puluhan ribu hingga yang ratusan ribu rupiah per botol kecil. Menurut Mikaela Clarissa, pendiri Tamang Dugong, sebuah organisasi non-pemerintah berbasis di Kupang yang berfokus pada perlindungan dan pelestarian duyung di Indonesia, banyak orang di Indonesia masih berpikir bahwa duyung menangis dan air matanya memiliki kekuatan magis. "Itu kesalahan besar dan hanya mitos," katanya, dalam sebuah acara talkshow daring yang diprakarsai Mongabay Indonesia dan diunggah di kanal Youtube. Clarissa berpendapat untuk mencegah perburuan duyung, program dan kampanye untuk mengedukasi masyarakat tentang duyung harus terus dilakukan. “Kita perlu menginformasikan kepada mereka yang masih percaya dengan mitos tentang air mata duyung untuk berhenti berburu duyung,” tambahnya. Tentu saja, perburuan duyung bukan satu-satunya faktor yang membuat duyung rentan terhadap kepunahan. Baca Juga Inflasi dan Pasar Saham Indonesia
Ekstensifikaiadalah usaha meningkatkan hasil produksi yang dapat dilakukan dengan cara . a. Memperluas lahan pertanian b. Memperbaiki cara produksi c. Mengganti jenis tanaman yang akan ditanam d. Meningkatkan mutu benih. 20. Hasil dari usaha bidang perikanan di bawah ini yang termasuk perikanan air laut adalah . a. Ikan lele b. Mutiara c
Ilustrasi minyak duyung Foto Pixabay"Coba lihat, Ningsih. Bagaimana bisa tak ada satupun pria yang tak menyukaiku? Wajah semulus ini jelas-jelas akan membuat mereka jatuh hati hingga lupa diri.""Haha. Betul, Men. Kalau bisa, kita buat mereka meninggalkan anak istrinya."Karmen dan Ningsih tertawa terbahak-bahak. Entah apa yang mereka lakukan itu. Apakah mensyukuri, atau mungkin hanya ungkapan kesombongan saja? Setiap kali mereka memuji wajah, selalu diikuti dengan umpatan."Coba kau lihat wajah si Mustika. Memang sih dia istri ketua RW di sini, tapi kok koreng di pipinya tak hilang-hilang ya? Tidak seperti kita yang mulus begini.""Betul, Men. Untung kau kenalkan aku dengan ramuan minyak duyung itu. Aku jadi kecipratan wajah mulus."Bukan salon atau klinik kecantikan super mahal yang mereka datangi, melainkan dukun pengasihan untuk membuat wajah mereka mulus dan cantik. Ya, Karmen dan Ningsih kompak melakukan ritual pengasihan minyak duyung dan duyung itu mereka beli dari Ki Waru, dukun yang biasa membuka praktik kecantikan dengan kekuatan mistis. Kata Ki Duyung, itu bukan susuk, melainkan pengasihan."Ini bukan ilmu hitam, Nona-nona sekalian. Ini hanya ajian pengasihan. Hindari sifat sombong untuk mempertahankan kecantikan kalian. Ikan duyung bukanlah hewan buas. Janganlah kalian melebihi sifatnya untuk meminjam kecantikan ikan dewi cantik itu."Sejak awal Ki Waru sudah memperingatkan Ningsih dan Karmen untuk tidak bersifat sombong. Katanya, inti dari amalan pengasihan ini bukanlah mengejar wajah cantik, melainkan untuk melatih kesabaran dan sifat manusia tak bisa dibohongi. Ningsih dan Karmen yang sudah menggunakan minyak duyung itu selama setahun ini justru lupa dengan pantangan tersebut. Mereka tak paham akan ada bahaya yang menghampiri mereka jika terus menerus begitu."Dasar lelaki sialan! Kurang cantik apa wajahku ini. Seenaknya saja dia menolak maksud cintaku di hadapan orang banyak. Aku dibuat malu oleh lelaki sialan itu!""Tenang dulu, Karmen. Apa yang kau maksud? Lelaki yang mana?""Sudah lama ku incar kekayaan si Agung Purnawan itu, si pemilik lahan sawit yang hartanya banyak sekali. Aku sudah mengajak dia untuk menikahiku dan meninggalkan istrinya. Namun kau tahu jawabannya apa, Ningsih?""Katanya, 'Terimakasih telah menyukaiku, tetapi aku tak bisa terus melakukan ini."Belum sampai matahari terbenam, Karmen mencak-mencak karena cintanya, atau mungkin cinta "tak tulus"-nya, ditolak mentah-mentah oleh seorang lama Karmen mengincar Agung Purnawan untuk menjadi suaminya. Berbagai cara telah ia lakukan, bahkan mungkin saja pengasihan minyak duyung ini dilakukannya demi apa boleh buat. Rasa memang tak bisa dibohongi. Seberapapun cantiknya seseorang, kalau memang tanpa afeksi, maka tak akan pernah tumbuh benih-benih cinta. Seperti itulah mungkin yang dirasakan oleh Agung Purnawan."Aku sakit hati, Ningsih. Aku harus membalas apa yang dilakukan lelaki itu padaku.""Kau mau apa? Aku bisa bantu.""Aku ada rencana, kau harus membantuku, Ningsih.""Ahhh. Tolong. Wajahku. Tolong.""Karmen! Di mana kau? Tolong aku, lihat wajahku."Betapa kaget Ningsih dan Karmen ketika terbangun dari tidur, wajah mereka sudah melepuh bak disiram air keras. Wajah mereka meleleh seperti lilin yang cair. Kulit-kulit mereka terkelupas. Darah mengucur di sekujur wajahnya. Keduanya berlari-lari sembari wajah melepuh Foto menyiramkan air ke wajahnya tak henti-henti. Begitupun Ningsih. Mereka bingung apa yang telah mereka perbuat sehingga wajahnya menjadi seperti sedang panik, Karmen sedikit menyadari bahwa mereka punya minyak duyung. Buru-buru ia berlari mencari botol minyak pengasihan itu. Setelah ketemu, Karmen lalu menyiramkan semua stok minyak duyung tersebut kepada sembuh, wajahnya justru semakin terbakar. Ia berteriak semakin kencang. Tak ada satupun yang bisa membantunya. Sementara, Ningsih pasrah dan terduduk di kamar sudah kelelahan dan tinggal merasakan betapa sakitnya luka bakar di wajahnya. Sembari menangis, Ningsih mengingat-ingat apa yang telah ia lakukan belakangan ini. Tanpa sadar, mulutnya mengucapkan sebuah kalimat yang entah ia lontarkan kepada siapa."Ampuni aku. Aku mengakui perbuatan jahatku. Wajah istri sah Agung Purnawan telah aku siram dengan air keras. Ampuni aku. Aku tak akan mengulangi apa yang aku lakukan. Aku akan bertanggungjawab atas apa yang aku perbuat."Kalimat tersebut terus menerus Ningsih ulangi hingga ajalnya tiba. Setelah bergelut dengan luka bakar tersebut, mereka tewas seketika karena tidak tahan dengan rasa sakit yang teramat ini hanya fiktif belaka. Kesamaan nama tokoh dan latar hanyalah kebetulan. .
  • 17ksctdcm4.pages.dev/212
  • 17ksctdcm4.pages.dev/263
  • 17ksctdcm4.pages.dev/144
  • 17ksctdcm4.pages.dev/202
  • 17ksctdcm4.pages.dev/43
  • 17ksctdcm4.pages.dev/333
  • 17ksctdcm4.pages.dev/229
  • 17ksctdcm4.pages.dev/388
  • 17ksctdcm4.pages.dev/206
  • cara menggunakan air mata duyung untuk usaha